Menurut Kepala Sekolah SD Negeri Kotakulon 2, A Widartiningsih, terdampak di lantai 2 sekolah yang terdiri dari ruang kelas 4, kelas 5, kelas 6, dan ruang UKS ambrol plafonnya, dindingnya retak dan galfalumnya penyok semua. "Yang di bawah retak berderet. Ada ruang TIK, kantin, dan ruang kepala sekolah," ujarnya dikonfirmasi pada Rabu (1/10/2025).
Akibatnya kini proses belajar mengajar siswa dilakukan di Mushollah, parkiran, dan ruang TIK. Khususnya siswa kelas kelas 4 ada 31 orang, kelas 5 ada 30 siswa, dan kelas 6 ada 34 siswa.
"Sebenarnya riskan ya belajar di ruang TIK. Tapi tetap saya pakai, agar pembelajaran tak terganggu tapi saya potong jam belajarnya, sementara," ujarnya. Dia megakui selain gedung rusak. Akibat gempa, pihaknya msih akan mengecek beberapa alat-alat elektronik yang tertimpa plafon. Seperti Smart board, proyektor dan LCD permanen yang baru dipasang Juni 2025 kemarin.
"Akan kita buka nanti, takut ada gempa susulan," ujarnya. Disebutnya, orang tua siswa sempat menunggui para pelajar karena khawatir adanya gempa susulan. Ia berharap ada bantuan tenda darurat BPBD untuk belajar mengajar.
Selain itu, pihaknya berharap adanya bantuan segera dari Pemerintah Daerah utamanya Dinas Pendidikan.
Koordinator Lapangan TRC BPBD, David Tri Kurniadi, mengatakan pihaknya akan segera mengirim tenda darurat untuk belajar mengajar. "Tadi kita langsung bergerak melakukan asessment ke sekolah, langsung akan kita koordinasikan bantuan tenda arurat untum belajar mengajar," jelasnya.
Kini, kata David, pihaknya juga sedang melakukan asessment ke rumah-rumah terdampak gempa lainnya.
"Informasi yang masuk ke kami ada 2 rumah yang terdampak gempa di Desa Mengen, dan Desa Tegalampel. Kita cek dulu ini," pungkasnya.(Red)
.jpg)

"Terimakasih atas komentar yang anda tulis, dalam waktu 2x24 jam kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk merespont, jika ingin segera/fashrespon silahkan langsung menguhubungi Admin kami di +6285702464677"